when_i_open_my_eyes_by_crowmaru-d48p9k1

Entah ini pertanda apa, tapi mimpi itu sungguh terasa sangat nyata. Jam menunjukan pkl 13.15 WIB, kegiatan di hari minggu ini tidak cukup banyak dan menyibukanku, semuanya telah kukerjakan sebelum hari ahad tiba, mulai dari mencuci, mengerjakan tugas, dan belajar untuk ujian akhir semester. Tiba-tiba badan ini lelah, meminta untuk sejenak beristirahat.

Mata pun terpejam, dan cerita itu pun di mulai …

Aku terdampar di suatu tempat yang sangat asing tapi aku kenal beberapa penduduk dari mereka, aku sadar ini mimpi, semua hal bisa terjadi. Aku berjalan dan terus berjalan dalam mimpiku, tidak ada yang istimewa, namun hati ini terus menuntun derap langkahku. Entah ke mana, seperti ingin menunjukanku sesuatu.

Lalu datang seorang perempuan menggunakan hijab sambik mengendarai motor matic, parasnya ayu, putih nan bersahabat. Menyapaku dengan senyumnya, aku diam dengan hati penuh pertanyaan. Aku kenal dia, dia bukan orang asing bagiku. aku telah lama mengenalnya, kami berdua akrab karena kami saling berkomunikasi, panggil saja namanya ‘Dita’.

Dia memanggil dan mengajakku. Wajahnya yang ayu dan manis tertutup selembaran hijab yang selalu membuatku diam dan tidak bisa berkata apa-apa. “akhi, ayoo naik :D” ajak Dita. Dia memberikanku tumpangan, aku hanya bisa diam mengikuti. Wajahnya yang cantik dan sifatnya yang lembut membuat hatiku redup. Di dalam perjalanan dia mengajak berbicara, cara dia berkomunikasi sangat lancar, benar-benar membuat suasana berwarna.

Dita mengajak aku untuk bersalaman, lalu dia memegang erat kedua tanganku, aku terdiam melihat parasnya yang tiba-tiba sedih, semakin sedih, tanganku pun semakin erat dia pegang. Sekan-akan pertemuan ini adalah perpisahan.

Tibalah kami di sebuah tempat, Kostan DIta. Kost-kostan yang cukup besar. Aku diperkenalkan dengan orang-orang sana, mulai dari penjaga kost dan teman-temannya. Namun keadaan seketika berubah, seperti ada yang mau mengganggu tempat ini, spontan para penghuni kost keluar tidak beraturan. Dita memegang tanganku dengan sangat erat, erat sekali. Aku paham maksudnya, aku pun memegang erat tangan dia. Melihat keadaan yang semakin kacau dan tak berarturan, akhirnya Dita melepaskan genggamannya, “akhi, tunggu disini, ada yang harus aku selesaikan, jangan kemana-mana,  aku akan kembali . . “ ucap Dita sebelum melepaskan genggamannya. Mulut ini ingin bicara “aku ikut, aku ingin selalu bersamamu” tapi perempuan yang berparas cantik itu telang hilang begitu saja di hadapanku.

Lama, lama sekali. hanya itu yang kurasakan. Kenapa dia tidak datang kembali, akhirnya aku memutuskan untuk mencarinya di tengah kerumunan para penghuni kost yang keluar masuk tak beraturan. Hati ini terus-menerus mencari, linangan air mata semakin lama tak bisa ku pendam. Aku menangis. “di mana kamu Dita?, kenapa aku tidak mengikuti kamu sejak dari tadi?” lirih hati ini. Kenapa harus diakhiri dengan penyesalan.

Akhirnya, jam menunjukan pkl 15.14 WIB. Aku terbangun dari mimpiku, aku diam merenung sejenak, ingin ku tafsirkan mimpi ku tadi, namun begitu sulit, aku ambil air wudhu lalu shalat ashar.

“allahummaj’alny mahbubatan fiy Qolbiha . . . “

Leave a comment